Burung Decu menjadi salah satu spesies hewan bersayap yang kerap diincar oleh orang ataupun pencinta jenis satwa tersebut. Area persebarannya sangat luas, mulai dari Persia, Transcaspia, Afganistan, India, Myanmar, hingga ke Indonesia. Maka dari itu bukan termasuk hewan endemik Indonesia.
Ukuran tubuhnya memiliki panjang sekitar 13 cm, dengan tampilan warna hitam ditambah sedikit warna putih yang sedikit mirip dengan burung Kacer mini. Penyebarannya di Indonesia seringkali terlihat di daerah Jawa. Informasi lengkap mengenai spesies tersebut akan diulas di bawah ini.
Jenis-jenis Burung Decu
Tentunya setiap spesies satwa mempunyai beragam jenis yang tak sama satu dengan lainnya. Hal tersebut juga berlaku pada burung Decu. Dengan adanya beragam tipe, maka bisa mudah dibedakan. Simak beberapa jenis berikut agar bisa membedakan satu dan yang lainnya secara mudah:
1. Decu Beralis Putih
Tipe atau spesies Decu yang pertama ini adalah ditandai dengan alis yang berwarna putih. Jenis ini kerap ditemui pada area gurun, seperti di barat laut India dan bagian timur dari Pakistan. Bulunya berwarna coklat pada bagian atas dan bagian bawah pucat.
Burung yang satu ini menjadi momok bagi para petani karena merupakan hama untuk tanaman. Populasi Decu beralis putih sangat kecil pada saat ini, hal tersebut disebabkan oleh faktor intensifikasi serta perambahan pada sektor pertanian.
2. Decu Whinchat
Jenis kedua ini kerap melakukan imigrasi, seperti halnya saat sedang terjadi musim dingin maka Whinchat akan pindah ke daerah Afrika. Populasi dari jenis ini kerap mendiami benua Eropa dan Asia di bagian barat. Jadi, burung dengan spesies ini jarang terlihat.
Whinchat memiliki ciri khas bulu dengan tampilan seperti alis berwarna putih. Pada area atas, bulu yang ditampilkan bercorak gelap serta tone warnanya coklat. Kemudian di bagian tenggorokan sampai dada akan tampak lebih pucat, dan ekornya menampilkan warna hitam dan putih.
Kemudian makanan untuk spesies Whinchat adalah serangga berukuran kecil dan juga cacing. Sarang yang dibangun oleh Whinchat betina biasanya berada di atas tanah dengan ditutupi oleh tumbuhan rimbun. Lalu telur yang dihasilkan adalah empat sampai tujuh butir dalam satu waktu.
3. Decu Berekor Putih
Spesies ini biasa ditemukan di negara Pakistan, Nepal, India, Bangladesh, dan Myanmar. Ciri khas tampilan pada Decu ekor putih yang jantan adalah berwarna hitam di area kepala dan warna putih di bagian kerah atau kalung, sedangkan untuk betina tampak lebih pucat.
Pada bagian dada, bulunya mempunyai warna terang. Kemudian di bagian punggung dan sayap, warnanya gelap serta corak pada sayap hadir dengan nuansa putih. Di area atas ekor pejantan memiliki corak semacam jaring laba-laba yang tampak ketika meregangkan ekor.
Ciri khas lain yang tampak dari pejantan Decu berekor putih dapat terlihat saat meregangkan ekor yang berarti sedang berkelahi atau akan melakukan pendaratan. Untuk spesies betina kurang lebih memiliki kesamaan, hanya berbeda pada warnanya saja yang sedikit pucat.
4. Decu Berleher Putih
Jenis berikutnya adalah spesies yang kerap hidup di area padang rumput di kala musim dingin. Kesukaan spesies ini adalah menetap di daerah yang agak basah dan juga kering. Bahkan di ladang tebu pun jenis ini biasa terlihat.
Pada area leher bawah dan tenggorokan, warna yang tampak adalah putih. Kemudian di bagian kepala, ekor, dan punggung berwarna hitam serta tubuh bagian bawah yang memiliki warna coklat agak kemerahan.
5. Decu Berwarna Abu-Abu
Selanjutnya adalah tipe Decu dengan khas warna abu-abu. Penyebarannya biasa ditemukan di Taiwan, China area selatan, Himalaya, hingga pada Asia Tenggara. Kemudian habitatnya berada pada daera tropis serta subtropis. Warna bulu yang tampak adalah hitam serta alis berwarna putih.
6. Decu Belang
Tibalah pada spesies yang terakhir yaitu Decu dengan corak hitam dan putih, maka dari itu disebut dengan belang. Ukurannya adalah 13 cm. Perbedaan yang mencolok antara pejantan dan betina adalah pada peletakan warnanya, sedangkan pada burung muda berwarna coklat berbintik.
Pejantan didominasi warna hitam pada tubuhnya, kecuali pada area sayap, perut bawah, tunggit, hingga tungging memiliki corak atau garis putih. Lain halnya dengan warna pada betina yang bercoretan coklat serta tunggir yang menampilkan warna merah seperti bata.
Daftar Harga Burung Decu
Berikut adalah daftar harga burung decu di pasaran:
Burung | Harga /Ekor |
---|---|
Decu wulung gacor | Rp400.000 – Rp500.000 |
Decu anakan / trotolan | Rp150.000 – Rp350.000 |
Decu gacor | Rp250.000 – Rp350.000 |
Decu kembang | Rp100.000 – Rp300.000 |
Decu jantan | Rp100.000 – Rp300.000 |
Decu bahan | Rp80.000 – Rp100.000 |
Decu mini | Rp80.000 |
Karakteristik Burung Decu
Setiap burung pastinya mempunyai beberapa karakteristik sebagai perbedaan antara jenisnya. Bagi pencinta burung, tentunya perlu untuk mengetahui pelbagai kriteria hewan bersayap favorit ataupun Decu agar lebih paham akan seluk beluknya. Inilah beberapa karakteristik yang dapat disimpulkan dari seekor Decu:
- Habitat hidupnya berada di alam terbuka dan juga bisa di perkampungan.
- Suka dengan daerah yang sedikit kering di area dataran rendah dan juga tempat ketinggian 2400 mdpl.
- Kerap terlihat bertengger di area semak-semak, kabel, batu, dan terbang secara menggelepar saat mengejar serangga berukuran kecil.
- Sikap ekornya akan menegak jika sedang berkicau ataupun saat merasa gelisah.
- Pembuatan sarang biasa dilakukan pada tanah yang miring.
- Pohon yang dipilih adalah terbaik untuk dijadikan sebagai tempat sarang.
- Decu terlihat menghindar dari area yang sekiranya dekat dengan binatang yang mengancam kehidupannya.
- Imigrasi yang dilakukan Decu terbilang sangat sering dikarenakan demi melangsungkan kehidupan, dan juga instingnya kuat dalam hal menjaga pola makanan.
Cara Perawatan Burung Decu
Hal lain yang harus dipertimbangkan dan disimak dengan baik saat akan memiliki burung adalah cara untuk perawatannya. Jadi ilmu untuk merawatnya harus diketahui dengan seksama supaya peliharaan tidak merasa stres dan dapat terus hidup secara sehat meskipun berada di dalam kandang.
Setiap makhluk hidup pastinya membutuhkan perawatan untuk kesehatan jiwa dan raganya. Begitu pula dengan Saxicola Caprata atau yang kerap dikenal sebagai Decu. Inilah tahapan dalam perawatan Decu yang bisa diketahui dan dipelajari agar tak salah langkah:
- Mengembunkan. Langkah pertama untuk merawat Decu adalah mengembunkan burung saat fajar, serta diberikan satu sendok berisi kroto agar bisa dimakan.
- Memandikan. Kemudian hal yang harus dilakukan pemilik Decu adalah memandikannya saat tampak matahari. Cara memandikannya bisa memakai semprotan serta dapat diberi bak mandi supaya mandi sendiri.
- Menjemur. Selama satu hingga satu setengah jam, Decu dijemur lalu diangkat dan meletakkan pada tempat yang teduh.
- Memberikan makan. Makanan untuk Decu adalah tiga hingga lima ekor jangkrik pada pagi dan sore hari. Untuk minuman, Decu dapat diberi vitamin di dalamnya, serta jangan lupa untuk selalu mengganti air minumnya dan memeriksa voer.
Demikian ulasan lengkap mengenai cara perawatan, karakteristik, beserta jenis-jenis dari burung Decu. Penjelasan di atas pastinya akan dapat menambah ilmu untuk para pencinta burung dan lebih mengenal jenis hewan bersayap tersebut secara lebih mendalam dan terperinci.
Makanan burung decu di alam liar yaitu serangga-serangga kecil. Sedangkan jika kamu mempunyai decu di rumah cukup berikan jangkrik, kroto, belalang, atau serang kecil lainnya.