Lanius schach atau yang kerap dikenal dengan nama burung Cendet ini merupakan anggota dari famili burung Laniidae. Spesies burung tersebut banyak ditemukan di benua Asia. Penyebarannya dapat dilihat dari Kazakhstan hingga sampai ke Papua, populasinya terus menyebar hingga ke India.
Tidak hanya sampai Asia saja, spesies burung ini juga ditemukan di Eropa, seperti pada negara Inggris di tahun 2000, kemudian Belanda pada tahun 2011. Hingga saat ini, telah ditemukan juga di wilayah Turki, Hongaria, Israel, Swedia, Jepang, dan juga Yordania.
1. Perilaku Burung Cendet
Tentunya setiap spesies burung berbeda dengan yang lainnya, hal tersebut membuat perbedaan antara satu dan jenis lain. Masing-masing dari mereka memiliki ciri khas atau perilakunya tersendiri. Burung Cendet pun juga mempunyai perilaku spesial yang menjadi cirinya, simak ulasan berikut:
1.1. Memiliki Sikap Tegak Lurus
Saat sedang bertengger di semak-semak, burung ini akan dengan mudah meluncur ke bawah guna menangkap bahan makanan seperti kadal, burung kecil, tikus, dan juga serangga besar. Cendet yang memiliki ekor panjang akan dapat memperoleh tangkapan ikan dari sungai.
Sikap tegak lurusnya dilakukan agar dapat dengan mudah menangkap makanan yang menjadi incarannya. Ular kecil dan serangga kecil yang sedang terbang di udara pun tak luput dari incaran Cendet. Sumber makanan tersebut akan dilahapnya dengan sigap saat lewat di depannya.
1.2. Suka Memelihara Wilayah Makan
Perilaku khas lainnya dari Cendet adalah gemar memelihara wilayah makan. Hal ini berarti bahwa sebagian besar spesies burung tersebut mencari makan sendirian atau tunggal. Beberapa ada yang berpasangan namun tetap berjarak antara satu dan yang lainnya.
Hewan ini juga pernah dilaporkan memakan buah nimba yang berada di Kelara. Terkadang Cendet akan bersikap egois dan manja dengan cara kleptoparasitisme, yaitu mengambil mangsa buruan atau makanan dari spesies lainnya.
1.3. Memiliki Musim Kawin di Musim Panas
Biasanya pada musim panas, spesies Cendet akan melangsungkan perkawinan. Sarang yang digunakan adalah ranting ataupun kain dengan desain yang dalam serta longgar. Penempatan sarangnya di dalam semak-semak berduri agar tak terganggu dengan hewan lainnya, serta bisa juga pada pohon Flacourtia.
Telur yang dihasilkan oleh Cendet betina biasanya sekitar tiga sampai enam telur. Waktu penetasan telur tersebut berkisar antara 13 hingga 16 hari. Anakan burung tersebut akan diberikan potongan makanan kecil dari orang tuanya dan menetap di sarang yang sebelumnya digunakan.
1.4. Mempunyai Anakan Berparasit
Tentunya setiap hewan biasanya memiliki parasit di tubuhnya. Begitu pula dengan anakan Cendet, mereka diparasiti oleh sekawanan Cuckoo, Hawk-Cuckoo, Cuckoo Jacobin, beserta Koel Asia yang berada di Bangladesh.
2. Cara Merawat Burung Cendet
Pengetahuan mengenai cara untuk merawat Cendet harus diketahui jika ingin memeliharanya. Perawatan burung tersebut sebenarnya tidak repot, hanya saja dibutuhkan ketekunan dan kesabaran saat sedang merawatnya. Jika tidak sabaran, maka akan membahayakan kesehatan Cendet sendiri. Untuk itu, perlu memperkaya ilmunya.
Sama halnya dengan peliharaan lain, Cendet juga harus ditekuni dalam merawatnya dan tepat waktu saat memberikan makanan. Dengan menjaga pola perawatan Cendet secara teratur, maka sama saja membantunya bertahan di ekosistem dunia ini.
Berikut tips-tips yang bisa dipelajari:
- Taruh Cendet di luar agar terkena embun saat matahari belum terbit.
- Sekitar pukul 05.30 pagi, mandikan Cendet dengan menggunakan semprotan dan jangan lupa untuk rajin membersihkan sangkarnya.
- Keringkan air yang ada di bulu Cendet sampai benar-benar tak tersisa.
- Beri makanan jangkrik sebanyak lima ekor untuk asupan pagi hari.
- Pada pukul sembilan pagi, jemur Cendet di bawah terik matahari agar terkena vitamin D.
- Kemudian dinginkan suhu tubuh dari Cendet dengan cara diangin-anginkan seperti dijemur di bawah pohon yang rindang ataupun tempat teduh lainnya.
- Masukkan Cendet ke dalam rumah lagi setelah selesai dijemur.
- Saat sore hari, keluarkan Cendet ke teras rumah untuk dijemur lagi.
- Mandikan burung dan juga diberi makan lagi lima Jangkrik.
- Makanan juga bisa berasal dari ular Jerman atau ular Hongkong, bisa juga memakai kroto tiap dua hari sekali.
- Selalu usahakan untuk tepat waktu mulai dari menjemur, memberinya makan, hingga membersihkan Cendet dan kandangnya.
- Jangan sampai Cendet merasa stres dan tertekan karena tidak terkena sinar matahari atau pemandangan luar.
- Pantau terus perkembangan Cendet.
- Lakukan kesehatan secara berkala, jika ada kendala segeralah bawa ke dokter hewan.
- Sesekali jangan lupa untuk memberi makan kroto dengan waktu tiap dua hari sekali agar nutrisi Cendet meningkat.
3. Perbedaan Antara Burung Cendet Lokal dan Luar Negeri
Cendet lokal ataupun yang berada di luar negeri memiliki bentuk fisik yang hampir sama, hanya saja mempunyai perbedaan di warna bulunya saja. Bulu pada Cendet lokal berwarna hitam agak kecoklatan, sedangkan di luar mempunyai warna abu-abu putih. Simak ulasan berikut:
3.1. Berdasarkan Penyebaran Spesies
Jenis Cendet Kepala Blangkon merupakan Cendet yang identik dan kerap ditemukan di daerah Madura. Namun, penyebarannya kini sudah sampai Jawa Tengah. Kepala Blangkon merupakan spesies yang kebal dan jarang sakit menurut yang telah diberitakan.
Sedangkan pada penyebaran di luar negeri, jenis yang sering muncul adalah Tiger Shrike, Red-Backed Shrike, dan masih banyak jenis lainnya yang kerap berada di semak atau hutan-hutan Asia dan Eropa. Penampilan Cendet baik lokal maupun internasional pun hampir mirip.
3.2. Berdasarkan Warna Kulit
Cendet yang berada di Indonesia berwarna gelap, seringkali terlihat seperti hitam kecoklatan. Sedangkan di luar negeri warnanya adalah abu-abu putih. Perbedaan warna tersebut bisa dikarenakan faktor cuaca yang berbeda dari iklim Indonesia dan Eropa.
3.3. Berdasarkan Warna Bulu
Selanjutnya adalah perbedaan dari warna bulu yang ada di Indonesia dan juga di luar negeri. Seperti yang sudah dijelaskan pada perbedaan nomor dua jika bulu di Indonesia berwarna gelap yang identik dengan warna hitam semu coklat sesuai dengan iklim panas.
Warna bulu yang terdapat pada pelbagai jenis Cendet di Eropa lebih berwarna cerah seperti abu-abu putih. Cendet sering kali ditemukan sedang bertengger di atas ranting sembari memantau keadaan sekitar. Melalui kemampuan cepatnya menangkap makanan, hewan apapun yang lewat akan dilahap.
Setelah mengetahui perilaku burung Cendet satu ini, kemudian beralih ke cara penanganannya, dan terakhir ke perbedaannya di lokal maupun luar negeri. Tentu diharapkan para pemelihara burung tersebut bisa lebih menjaga spesies satu ini agar terus berkembang biak dan tidak punah seperti burung lainnya.
Demikian informasi mengenai cara merawat, asupan makanan, serta perbedaan burung Cendet lokal dan luar negeri yang bisa diketahui oleh para pecinta burung.
Dengan menambah pengetahuan soal burung Cendet, maka akan memaksimalkan proses pemeliharaannya agar tidak salah dalam langkah penanganannya.