Memiliki burung peliharaan di rumah sudah menjadi hobi yang cukup umum di kalangan masyarakat Indonesia. Burung yang dipelihara pun bukan sembarang burung, melainkan burung yang mempunyai nilai tinggi, mulai dari suara, keindahan warna dan lain sebagainya. Contohnya adalah burung mantenan.
Jenis burung yang menjadikan biji-bijian dan serangga sebagai makanan pokoknya ini memiliki corak warna indah dan suara yang merdu. Namun, burung ini seringkali tidak dilombakan, melainkan hanya dijadikan sebagai burung masteran saja. Karenanya sering dijadikan burung peliharaan di rumah.
Karakteristik Burung Mantenan
Keunikan yang disuguhkan oleh alam sangatlah memiliki variasi yang banyak. Tak jarang juga variasi ini membuat orang-orang terkesima dengan keindahannya. Burung mantenan juga menyuguhkan keunikannya tersendiri yang tak kalah membuat orang terkesima.
Dari segi ukuran, burung ini memiliki panjang tubuh yang relatif besar dengan panjang dari pangkal ekor sampai pangkal paruhnya berkisar 20-22 cm. Sedangkan dari corak warnanya adalah cenderung hitam yang diberi berbagai corak warna seperti kuning dan merah pada area tubuh tertentu.
Memiliki habitat pada area perhutanan atau hidup pada ketinggian sekitar 200 mdpl. Pola hidup yang cenderung berkoloni guna menghindari serangan predator. Serta suara burung ini yang terkenal lantang serta merdu untuk didengarkan.
Jenis Burung Mantenan
Tadi telah disebutkan jika alam cenderung menyuguhkan variasi yang beragam. Burung mantenan bukanlah sebuah pengecualian dari hukum yang satu ini. Burung ini punya berbagai macam jenis dengan ciri khas yang hampir sama namun tetap berbeda.
1. Mantenan Dagu Kelabu (Grey-Chinned Minivet)
Grey-Chinned Minivet atau mantenan dagu kelabu ialah jenis pertama yang akan dibahas. Ukuran burung ini tidak bisa dibilang besar dengan panjang sekitar 17 cm. Warna yang mendominasi tubuh burung mungil ini biasanya adalah warna merah atau warna kuning namun masih didominasi warna hitam.
Pejantan dan betina dari burung jenis ini dapat dibedakan dari segi bagian telinga sampai area tenggorokan yang cenderung berwarna abu-abu atau hitam. Selain itu, pejantan seringkali mempunyai warna merah betina mempunyai warna kuning.
Suara yang dihasilkan jenis ini berciri khas cenderung parau namun masih terdengar lembut. Lebih lagi, suara yang dihasilkan memiliki durasi yang lebih panjang dari jenis lainnya.
2. Mantenan Hutan (Pericrocotus flammeus)
Jenis burung yang kedua adalah mantenan gunung yang seringkali dapat ditemukan di daerah Sumatra, Bali. Kalimantan, serta Jawa. Terdapat perbedaan ukuran dengan jenis yang pertama, walaupun hanya berbeda 2 cm. Panjang total jenis ini adalah 19 cm dari pangkal ke pangkal.
Dari kualitas suara jenis ini juga sedikit berbeda dengan jenis yang pertama. Bertolak belakang dengan jenis pertama, jenis ini memiliki suara yang tinggi namun masih sama-sama lembut. Karena kualitas suara seperti ini menjadikannya incaran banyak orang.
Burung pejantan berwarna hitam dan biru namun masih memiliki sedikit warna merah pada tubuhnya. Sedangkan burung betina cenderung berwarna kuning pada area punggung sampai tenggorokan dengan ekstra sedikit corak abu-abu.
3. Mantenan Gunung (Sunda minivet)
Pada area ekor jenis yang satu ini dapat ditemukan warna hitam yang panjang dengan sedikit corak merah. Ukuran burung ini saat mencapai dewasa memiliki ukuran yang sama dengan mantenan hutan yaitu 19 cm.
Terdapat keunikan pada burung betina jenis ini. keunikan tersebut terletak pada warna merah yang serupa mantel pada area bawah dagu, bawah dahi, dan tenggorokannya.
4. Mantenan Kecil (Pericrocotus cinnamomeus)
Jenis yang satu ini adalah salah satu jenis dengan ukuran kecil. Pasalnya ukuran yang dimilikinya saat dewasa hanya mampu sampai 15cm saja. Namun, ukuran yang kecil tidaklah menghilangkan nilai keunikan dari jenis ini.
Walaupun ukuran jenis ini kecil, namun suara yang dihasilkan memiliki nada yang tinggi. Saking tingginya ketika jenis ini berkumpul pada kelompok berukuran kecil, suaranya akan tetap terdengar sangat nyaring.
Warna burung ini lebih menjorok kepada warna abu-abu, merah, sampai kehitaman. Betina cenderung berwarna putih buram pada area bawah tubuhnya, sedangkan jantan berwarna abu-abu pada area kepala dan mantel.
5. Mantenan Tulin (Pericrocotus igneus)
Bercorak campuran antara hitam dan merah gelap adalah ciri khas warna mantenan tulin. Ukuran burung ini juga tidak terlalu besar yakni 15 cm saja sama dengan mantenan kecil. Habitat jenis ini seringkali ditemukan di Semenanjung Malaysia, Kalimantan, dan Sumatra.
Pejantan memiliki warna cemerlang yang tersebar di area sayap, punggung, ekor, dan kepala. Sedangkan si betina lebih cenderung memiliki warna jingga cerah serta menonjol dari yang lainnya. Suara yang tinggi menukik menjadi ciri khas jenis ini.
6. Mantenan Padang (Pericrocotus divaricatus)
Jenis terakhir yang dirangkum pada daftar artikel ini adalah sepah padang. Jangan sampai tertipu dengan namanya, walaupun bernama sepah padang burung ini sama sekali tidak berasal dari Padang. Akan tetapi asal muasal burung ini adalah dari daerah China.
Ukuran yang dimiliki jenis ini tidaklah terlalu besar seperti kerabatnya mantenan hutan. Namun ukurannya lebih mendekati kerabatnya yang lain yaitu mantenan tulin. Berbeda dengan kerabatnya yang memiliki warna menonjol, jenis ini justru memiliki warna yang netral.
Warna putih dapat ditemukan di area bawah tubuhnya dan area dahi. Sedangkan pada bagian belakang didominasi warna hitam pekat serta memiliki paruh hitam. Jenis satu ini bisa ditemui pada aera berketinggian tidak lebih dari 900 mdpl bagian Kalimantan dan Sumatra.
Cara Merawat Burung Mantenan
Bagi para pecinta burung, terutama burung kicau, kualitas burung haruslah terjaga keapikannya. Karena keindahan serta kemerduan suara kicauan burung tersebut adalah aset utama yang wajib dirawat. Oleh karena itu tak heran jika merawat burung jenis ini perlu usaha ekstra.
Usaha ekstra ini dapat berbentuk pakan khusus, jam memandikan teratur, sampai pemberian vitamin yang rutin. Semua untuk menjaga kesehatan sang burung. berikut adalah gambaran umum cara merawat burung mantenan.
- Letakkanlah kandang burung di luar sekitar jam 7 pagi agar mendapatkan sinar matahari dan udara segar.
- Selang setengah jam setelahnya pandikanlah burung tersebut dengan cara disemprot. Agar kesehatan bulu terjaga dan lebih jinak.
- Lakukan pembersihan kandang secara rutin setiap harinya, serta gantilah air minum dan buah-buahannya.
- Beri burung pakan yang berupa voer lembut serta dicampur dengan 2 ekor jangkrik.
- Beri makan burung setiap 2 kali sehari pada pagi dan petang.
- Berikan vitamin serta buah-buahan segar untuk gizi ekstra.
- Jemurlah burung kurang lebih selama 1-2 jam pada pukul 8 sampai 11 pagi.
- Setelah proses penjemuran selesai lanjutkan dengan mengangin-anginkan burung lalu tutup sangkarnya dengan kain.
- Rutinlah memperdengarkan mp3 masteran burung mantenan agar kicauan burung terlatih.
- Saat sore sekitar pukul setengah 4 anginkan kembali burung untuk kedua kalinya, dan jika diperlukan mandikanlah lagi.
- Tutup kembali sangkar dengan kain pada waktu menjelang maghrib, dan dengarkan masteran sepanjang malam.
Itulah ringkasan singkat karakteristik, jenis, serta cara merawat burung mantenan. Memelihara burung peliharaan, terutama jenis burung kicau, pastinya penuh dengan tanggung jawab. Karenanya agar kualitas si burung dapat terjaga ketelatenan si pemilik juga berperan penting.