Burung Cipoh

Burung cipoh masuk ke dalam kategori burung kicau kecil dari family Aegithinidae, dengan genus Aegithina. Populasi tergolong banyak terdapat di Belahan Benua Asia Bagian Tenggara serta Bagian India. Untuk panggilan bahasa inggris dipanggil lora.

Untuk Wilayah Indonesia, tergolong mudah ditemukan populasinya terdapat di Sumatera, dan juga terdapat di Pulau Jawa. Jika ingin mendapatkan langsung, carilah di berbagai tempat. Bisa ditemukan kawasan area hutan, kawasan sekitar pantai, lalu pegunungan dan dataran rendah.

Jenis-jenis Burung Cipoh/Sirtu

Sebelum membahas lebih rinci mengenai si burung imut gemar berkicau (Aegithina), mari kenali dasarnya terlebih dahulu. Tiap-tiap jenis dari burung ini memiliki ciri khas warna paruh dan bulu yang berbeda. Untuk lebih detailnya, pahami ulasan berikut:

1. Cipoh Kacat / Common Iora (Aegithina Tiphia)

Cipoh Kacat / Common Iora (Aegithina Tiphia)

Kategori pertama cipoh kacat. Si kecil gemar berkicau ini mudah ditemukan di Belahan Bagian India. Kategori burung ini juga mudah ditemukan di Indonesia, lalu menyebar di kawasan Bagian Asia Tenggara seperti Philippines dan juga Malaysia.

Karakteristik saat dewasa yang dimiliki kacat adalah berukuran tubuh 14 cm. Terdapat corak bulu berwarna kuning kehijauan, terdapat sedikit warna putih dan bagian sayap warnanya hitam. Paruhnya berwarna abu-abu sedikit kehitaman. Berwarna abu-abu menuju gelap untuk area kaki.

Dibutuhkan ketelitian dalam membedakan burung kacat dengan ekor putih. Letak perbedaan dari kedua jenis ini hanya terletak pada bagian ujung ekornya tidak memiliki warna putih, seperti yang dimiliki pada burung ekor putih.

Jika ingin mencarinya, carilah di area kawasan hutan, dan area pegunungan. Daerah dataran rendah juga mudah banyak ditemukan keberadaan burung sirtu. Untuk pakan juga tergolong mudah untuk dicari, cukup beri sejenis serangga, dan buah-buahan.

2. Cipoh Besar / Great Iora (Aegithina Lafresnayei)

Ciri-ciri cipoh great lora yaitu warna pada bulunya lebih mencolok dari jenis yang pertama. Warna pada bulunya dominan kuning terang yang terdapat pada bagian bawah paruh, sampai ke bawah ekornya.

Tengkuk hingga sayap itu dominan berwarna hijau zaitun. Kicauannya mirip dengan cipoh kacat, namun iramanya lebih cepat.

3. Cipoh Jantung / Green Iora (Aegithina Viridissima)

Cipoh Jantung / Green Iora (Aegithina Viridissima)
James Eaton

Berikutnya jenis kategori yang ketiga yaitu jantung. Jenis kategori burung jantung dan kacat merupakan yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Ukuran tubuh sekitar 13 cm dan lebih kecil daripada ukuran kacat.

Jenis ini banyak tersebar di Bagian Benua Asia Tenggara. Warna yang dimiliki burung jantung ini hijau tua dengan corak garis putih yang terdapat pada sayap. Untuk jenis jantan, mirip dengan kacat tetapi yang membedakan ada pada warna bulu bagian dada yang hijau.

Serta memiliki warna lebih gelap pada bagian atas. Jika teliti, corak pada bulu burung jantung lebih cenderung hijau menuju gelap, dan terdapat garis pada bagian sayap yang berwarna sedikit kekuningan. Suara pada burung ini mirip dengan kacat, tetapi lebih nyaring.

4. Cipoh Ekor Putih / White Tailed Iora (Aegithina Nigrolutea)

Cipoh Ekor Putih / White Tailed Iora (Aegithina Nigrolutea)
© Jasmin Sajna

Jenis burung yang terakhir yaitu ekor putih, dominan terdapat di India dan Srilanka. Burung cipoh ekor putih lebih dikenal dengan panggilan Iora Marshall’s.

Lalu yang menjadi pembeda dengan burung kacat ialah, burung ini mempunyai corak putih pada ujung ekornya. Awalnya burung ekor putih masuk ke dalam ras kacat. Tetapi karena ditemukan banyak perbedaan mulai dari warna, morfologi, suara yang berbeda, maka spesies nya pun dibedakan.

Perbedaan Antara Jantan dan Betina

Jika ingin pelihara burung cipoh atau sirtu, maka kenali terlebih dahulu jenis kelaminnya. Sesuai dengan kebutuhan, apakah ingin pelihara yang jantan, atau yang betina dan bisa juga untuk mencarikan pasangan di saat musim kawinnya tiba.

Ada ciri khas yang spesifik membedakan pejantan dan betina. Mulai dari area rongga mulut dan bagian sayap. Untuk jenis jantan, terdapat warna selap putih atau garis yang beraturan cenderung tipis. Bentuk paruh yang dimiliki cenderung panjang, tebal, serta warna hitam yang mengkilap.

Lalu warna pada bulu yang jantan cenderung lebih cerah dan pada punggungnya terdapat warna hitam. Untuk suara, jantan memiliki ciri khas kicauan yang panjang dan diakhiri dengan suara penuh penekanan.

Sedangkan untuk jenis betina, perbedaan mencolok terdapat pada warnanya yang cenderung selap putih atau garis yang tidak beraturan serta melebar.

Karakteristik Burung Cipoh

Masalah pada pakannya, cipoh sama seperti jenis burung lainnya yang mengonsumsi biji-bijian, dan juga serangga. Ada satu kesukaan dari Cipoh adalah Nektar, Cipoh atau Sirtu ternyata juga menyukai Nektar dari bunga. Cipoh senang membentuk kelompok. Saling bersahutan dengan kicauannya memanggil kawanannya.

Ada karakter unik dari burung satu ini yaitu saat memasuki musim kawin. Musim kawin datang pada bulan Maret hingga Juni. Untuk memikat lawan jenis, sang pejantan akan melakukan ritual berupa akrobatik untuk menarik perhatian betina.

Namun itu terjadi jika di alam bebas. Beda cerita jika sudah dipelihara didalam sangkar. Karena hal tersebut tidak berlaku. Sebab burung tersebut sudah dijodohkan, dan burung Cipoh bisa kawin dengan lawan jenis tersebut.

Tips Perawatan Burung Cipoh

Jikalau ingin memelihara atau mengembangbiakan burung ini, perhatikan beberapa tips dalam perawatannya. Tidak terlalu ribet untuk mengurus si burung kecil pengicau ini. Yang perlu diperhatikan adalah kandang harus bersih, lalu berilah pakan yang selalu fresh dan tempat makannya juga bersih.

Ingin suara kicauannya merdu dan rajin berkicau? Maka belilah sepasang burung cipoh ini agar dia selalu berkicau dan memiliki birahi yang stabil. Burung ini didedikasikan untuk kalangan orang yang sabar dan yang membutuhkan ketenangan.

Kondisi kandang, berilah yang berukuran besar dan seperti yang dijelaskan bahwa harus dipelihara sepasang. Tujuannya menjaga kestabilan birahi dan menghindari burung sirtu ini dari stress. Tetap selalu jaga agar bersih karena burung sirtu rentan akan penyakit sehingga mudah mati.

Kelebihan Burung Cipoh

Kelebihan yang pertama dari burung cipoh ini adalah warna bulu yang cerah dan mencolok. Bagi yang menyukai suara kicauan burung, dan berukuran kecil. Sirtu atau cipoh inilah jawabannya. Karena memiliki suara yang unik, nyaring dan volume suara yang kencang.

Kelebihan yang kedua adalah banyak disukai para pecinta burung karena suara kicauan yang dimiliki bervariasi sehingga tidak membuat jenuh setiap mendengarnya. Terlebih ketika burung tersebut diberi pasangan. Ketika musim kawin, pejantan akan mengembangkan sayapnya untuk menarik perhatian betina.

Kekurangan Burung Cipoh

Ternyata dibalik kelebihan terdapat kekurangan dari burung sirtu tersebut. Kekurangannya adalah rentan terkena penyakit yang berakibat mudah mati. Maka dari itu, tidak bisa asal-asalan dalam memelihara burung sirtu tersebut. Haruslah yang perhatian, untuk menjaga suara kicauannya juga.

Baiklah, itulah pengenalan dasar tentang burung cipoh. Si burung kecil nan indah yang gemar berkicau. Spesies burung ini tergolong banyak hampir menyebar ke seluruh Benua Asia Tenggara. Dan diyakini bahwa bukan termasuk spesies langka atau yang hampir terancam punah.

Burung sirtu atau cipoh ini memiliki perkembangbiakan yang baik sehingga jumlah populasi masih tergolong aman. Sifat burung ini juga tergolong menetap. Untuk harga burung ini sendiri bervariasi dan tergolong murah.

Leave a Comment