Burung Cucak Ijo

Di antara ratusan bahkan ratus ribuan jenis burung yang ada di dunia, burung Cucak Ijo menjadi satu anggota ras burung yang mempunyai sekumpulan penggemar solid. Tentu saja hal tersebut didasari oleh suara kicauannya.

Sebagai burung yang banyak dipelihara juga, pengetahuan tentang Cucak Ijo seyogyanya harus mulai dipahami. Itu semua bertujuan supaya spesies Cucak Ijo bisa memperoleh perhatian yang tepat.

Klasifikasi Spesies Burung Cucak Ijo Berdasarkan Jenisnya

Selayaknya unggas terbang yang hampir sering ditemui, Cucak Ijo tidak disangka ternyata dikelompokkan dalam klasifikasi berbeda. Nama-nama itu ditentukan dari ciri khas, habitat, atau makanan sekalipun.

Ingin tahu lebih banyak mengenai beberapa jenis Cucak Ijo? Mari kita pelajari bersama di sini:

1. Cucak Cungkok (Chloropsis hardwickii)

cucak cungkok
© observation.org

Pembukaan jenis kelas spesies Cucak Ijo kali ini diawali oleh Cucak Cungkok. Dari seluruh kelas spesies burung cucak, jenis Cucak Cungkok memang salah satu yang kurang dikenal.

Ini tidak lain karena adanya faktor hampir punahnya burung jenis ini. Cucak Cungkok sudah jarang terlihat ada.

Secara umum, Cucak Cungkok memiliki sebuah ciri khas yang unik. Menuruti dari takdir namanya yang mengandung kata hijau, tentu saja Cucak Cungkok memiliki bulu yang sewarna daun. Bentuk paruhnya panjang seperti penghisap karena memang digunakan untuk menghisap nektar bunga.

Suara burung Cucak Cungkok melengking tinggi, namun indah. Bahkan suaranya memiliki harga tinggi di kalangan penikmat kicauan. Burung ini habitat aslinya ada di Himalaya, akan tetapi sudah banyak bermigrasi ke daerah lain.

2. Cica Daun Dahi Emas (Chloropsis aurifrons)

cucak ijo dahi emas
© Natthaphat Chotjuckdikul

Persis selayaknya nama yang disandang, Cica Hijau Dahi Emas adalah jenis burung Cucak Ijo yang memiliki aksen bulu berwarna emas di bagian dahinya. Bulunya juga sebagian besar berwarna hijau dan Cica Daun jenis ini sering kedapatan bermain di atas ranting kecil pohon yang tinggi.

Selain itu, Cica Daun Dahi Emas memiliki ciri fisik yang lain. Badannya sangat kecil, mungkin hanya seukuran genggaman tangan orang dewasa. Kakinya juga kecil, namun berkuku tajam. Kuku tersebut memiliki fungsi untuk mencengkeram ranting pohon.

Info menarik dari burung Cica Daun Dahi Emas adalah bulu emas yang ada di dahinya tersebut hanya muncul ketika burung sudah beranjak tumbuh lebih berumur. Ketika masih belum berumur banyak, warna kepalanya hanya hijau polos tanpa aksen sama sekali.

3. Cucak Ijo Filipina (Chloropsis flavipennis)

Cucak Ijo Filipina (Chloropsis flavipennis)
© Pinterest.com

Selanjutnya, jenis burung Cucak Ijo lainnya yaitu Cucak Filipina. Layaknya jenis yang dibahas pada uraian sebelumnya, Cucak Ijo Filipina memiliki populasi yang sangat sedikit. Menemukan keberadaan burung ini sangat sulit, bahkan jika sudah berjalan masuk ke pedalaman hutan.

Cucak Ijo Filipina sulit ditemukan di Indonesia, namun bukan berarti tidak ada. Sejajar dengan barisan burung cucak Ijo Nusantara, umumnya Cucak Filipina memiliki tubuh yang amat ramping. Kakinya kecil dan berbulu hijau yang cerah. Bulu hijaunya berwarna seperti daun di musim semi.

Ciri lain yang bisa diperhatikan dari Cucak Ijo Filipina adalah bulu di bawah paruhnya yang menampilkan kuning. Lengkingan suara Cucak Filipina pun mudah dibedakan. Untuk seorang yang ahli menganalisa suara burung, sudah pasti akan mengenali suaranya dalam sekali burung tersebut berbunyi.

4. Cucak Ijo Palawan (Chloropsis palawanensis)

Cucak Ijo Palawan (Chloropsis palawanensis)
© Frederic Plesy

Selanjutnya, sesi perkenalan cucak Ijo akan diisi oleh burung Cucak Ijo Palawan. Tidak akan disangkal jika burung ini diberi nama Palawan karena habitatnya tinggal di hampir seluruh daerah pedalaman Palawan. Namun, Cucak Ijo Palawan juga banyak menyebar ke daerah lain di sekitar Palawan, Filipina.

Menurut analisa fisik, Palawan Cucak Ijo memiliki ciri khas yakni aksen biru yang terdapat di sepanjang sayapnya. Coretan biru tersebut tidak menguasai seluruh tubuh burung, hanya terlihat seperti garis biru yang melintang. Garis itulah yang membedakannya dengan jenis Cucak lain.

Selain itu, kepala Cucak Ijo Palawan sangat kecil, begitu pula dengan kakinya. Gerakannya lincah dan selalu berpindah pohon untuk mencari makanan yang baru. Induk burung Cucak Hijau Palawan biasa membuat sarang di puncak pohon agar selamat dari predator.

5. Cica Daun Besar (Chloropsis sonnerati)

burung cica daun
© Saravanan Krishnamurthy

Uraian yang bersangkutan dengan klasemen Cucak Ijo terakhir ini pembahasan menyangkut jenis Cica Daun. Spesies ini masih memiliki dua klasifikasi lagi, jenis itu tentu adalah burung Greater Green Leafbird dan Lesser Green Leafbird. Nama nasionalnya adalah Cica Daun Besar – Kecil.

Spesifikasi Cica Daun besar apabila ditelaah secara umum yakni hanya berwarna hijau polos dengan aksen sedikit warna oranye di kepalanya. Sedangkan Daun Kecil masih memiliki goresan atau aksen warna yang sedikit lebih, yakni warna hitam dan biru di sekitar paruhnya.

Kedua jenis Cica Daun ini tetap memiliki kesamaan. Di luar dari bahan asupan nutrisnya yang sangat sama, kedua spesies ini sama sama suka bergerombol. Bahkan biasanya, burung ini hidup bersama burung dari jenis lain misalnya kenari, kasuari, dan burung kecil lainnya.

Daftar Harga Burung Cucak Ijo

Cucak IjoHarga
Jantan muda leher kuning bodi kecilRp400.000
Trotolan badan besar berekorRp500.000 – Rp600.000
Nopeng bodi kecil berekorRp500.000
Nopeng bodi kecil belum tumbuh ekorRp300.000 – Rp400.000
Leher kuning bodi kecilRp300.000 – Rp400.000
Leher kuning bodi besarRp300.000 – Rp500.000

Makanan Burung Cucak Ijo

Sebagai makhluk yang membutuhkan makanan untuk bertahan, Cucak Ijo melakukan hal yang sama. Tentu burung ini membutuhkan makanan untuk mendukung hidupnya. Baik untuk yang hidup liar maupun di kandang. Sebagai alat memperjelas info, inilah daftar makanan burung cucak ijo:

1. Buah Segar

Buah menjadi makanan utama burung cak ijo. Di mana pun burung ini berada dan dari jenis apapun, burung ini selalu memilih makan buah sebagai pengganjal perut utama. Buah-buahan yang bisa disajikan antara lain: Pepaya, pisang, jambu, mangga dll.

2. Makanan Ekstra Fooding

Sementara itu, makanan ekstra fooding biasanya ditujukan kepada burung yang dijadikan peliharaan. Banyak sekali peminat cak ijo yang memberikan ekstra fooding seperti beberapa jenis serangga. Namun, makanan ini tidak diberikan setiap hari demi kesehatan si burung.

3. Voer

Tidak ketinggalan, jenis makanan yang juga banyak dijumpai pada makanan cak ijo adalah voer. Sedikit info, voer merupakan sebutan yang ditujukan untuk makanan instant burung dan biasa dijual di toko pakan hewan. Sama seperti ekstra fooding, voer tidak diberikan ke burung secara rutin.

Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Merawat Burung Cucak Ijo

Pada bahasan sebelumnya, sudah sempat dibahas jika Cucak Ijo merupakan jenis burung yang banyak hidup di alam luas. Namun, bukan berarti Cucak Ijo tidak bisa dipelihara. Untuk memelihara burung ini sendiri, ada sejumlah hal dasar yang harus jadi perhatian, yaitu:

1. Kandang

Hal pertama adalah kandang. Burung Cucak Ijo yang biasa hidup di luar ketika dimasukkan ke kandang bisa jadi sedikit stres. Untuk itu, sebisa mungkin buatlah kandang yang nyaman. Hitung lebar kandang yang sekiranya tepat untuk terbang kecil. Jangan lupakan space untuk makan dan minum.

2. Makanan

Selanjutnya, makanan burung Cucak Ijo yang dipelihara pun harus diperhatikan juga. Telah disebutkan beberapa contoh makanan kesukaan Cucak Ijo di atas. Ketika memeliharanya, diharapkan makanan tersebut dijadikan asupan utama demi kelangsungan hidup si burung.

3. Kebersihan

Ini merupakan hal terakhir yang paling penting, yakni kebersihan. Burung harus hidup di kandang yang bersih dan dengan tubuh sehat pula. Tubuh sehat didapatkan dari perawatan yang tidak asal dan kebersihan yang dijaga. Kebersihan ini tidak hanya menyangkut tentang tubuh saja, melainkan kandangnya juga.

Informasi mengenai burung Cucak Ijo telah dipaparkan di atas. Apabila ditilik melalui nilai popularitas atau dominan Cucak Ijo yang cantik, wajar jika tidak terhitung yang mau memeliharanya.

Memelihara untuk hobi boleh saja, asalkan tetap memperhatikan hidupnya secara baik.

Leave a Comment