Cucak Keling: Habitat, Makanan, Perawatan Hingga Mitosnya

Mari mengenal lebih dalam seputar burung cucak keling bertubuh hitam legam dan mata tajam merahnya. Burung yang dijuluki sebagai ciperling atau perling kumbang memiliki bunyi kicauan tajam nan keras. Itulah yang membuatnya dengan mudah dikenali bahkan dari kejauhan sekali pun.

Ciri khas yang dimiliki cucak keling tersebut, membuatnya menarik di mata para peminat burung. Entah dijadikan sebagai masteran burung atau hanya sekedar dipelihara saja. Mari kenali lebih dalam lagi mengenai hewan satu ini.

Karakteristik Burung Cucak Keling

Setiap burung pastinya punya karakteristik yang berbeda, termasuk cucak keling. Memiliki warna yang khas, hitam kehijauan mengkilap dan tak lupa sorotan mata tajamnya merah menyala. Dilihat dengan mata, burung ini memang memiliki perawakan menyeramkan dan sedikit menakutkan.

Bunyi suara khas yang dimilikinya yaitu tajam dan melengking. Meskipun begitu, cucak keling suka dijadikan bahan pancingan untuk burung lain karena mampu menghasilkan suara yang variatif.

Habitat dan Makanan Burung Cucak Keling

Hewan satu ini umumnya hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1200 mdpl. Selain itu, juga ditemukan di tempat terbuka seperti hutan, pedesaan dan perkotaan. Cucak keling hidup berkelompok dengan membuat sarang yang berdekatan di lubang pohon atau semak-semak lereng gunung.

Di alam liar, cucak keling dikenal hewan pemakan segalanya mulai dari bunga, nektar, buah, biji-bijian hingga serangga kecil. Dengan memakan makanan serangga seperti kroto, jangkrik, larva bambu, larva hongkong bisa membantu burung ini untuk menghasilkan suara kicauan yang indah.

Cara Membedakan Cucak Keling Jantan dan Betina

perbedaan burung cucak keling jantan dan betina

Mengenali burung cucak keling itu berjenis kelamin jantan atau betina, bisa dilakukan dengan mudah. Meskipun antara jantan dan betina memiliki perawakan yang serupa, jika dicermati lebih jeli, keduanya mempunyai perbedaan yang terlihat nyata.

Terdapat beberapa poin yang membedakan antara jenis kelamin jantan dan betinanya. Diantaranya adalah sebagai berikut:

PerbedaanJantanBetina
Corak BuluPunggung berwarna hijau mengkilapPunggung berwarna hitam pekat
Ukuran TubuhLebih besar dan panjangLebih kecil dan pendek
Warna MataMerah menyalaMerahnya lebih redup
KicauanKeras dan variatifTidak memiliki variasi
DadaCorak gelap dan mengkilapCorak bermotif burik
Tabel Perbedaan Cucak Keling Jantan dan Betina

Perawatan Burung Cucak Keling

Jika ingin memelihara burung cucak keling, bisa mengikuti cara perawatannya secara benar supaya terawat dengan baik. Selain itu, dengan perawatan secara telaten bisa menghasilkan kicauan yang semakin indah. 

Memang dibutuhkan keuletan dan kesabaran, tetapi hasilnya pun akan sepadan. Berikut ini cara merawatnya:

1. Menjemurkan Burung

Pemilik perlu mengetahui cara merawat burung ini dengan benar. Cara pertamanya bisa dimulai dari proses menjemur cucak keling. Burung satu ini suka sekali dengan udara segar di pagi hari sehingga para pemilik dapat menjemurnya pada pukul 7 atau 8 pagi.

Menjemur cucak keling bagus untuk kesehatan dan pernapasannya. Akan tetapi jangan terlalu lama, karena tidak terlalu kuat akan panas dan mudah sekali dehidrasi. Paling fatal bisa menyebabkan kematian jika terlalu terik dan lama. Kurang lebih bisa menjemurnya selama 1 jam saja.

2. Memandikan Burung Cucak Keling

Proses memandikannya, pemilik cukup menyemprotkan burung cucak keling menggunakan air sampai basah ke tubuhnya secara menyeluruh. Selain itu, bisa juga meletakkan cepuk air dalam kandang dan burung tersebut akan mandi sendiri dengan mencemplungkan diri. 

Namun opsi pertama jauh lebih efektif dilakukan. Proses memandikannya bisa dilakukan setiap hari setelah dijemur sekitar pukul 8 atau 9 pagi, saat matahari mulai terasa menghangat. Harap dilakukan secara konsisten setiap harinya.

3. Membersihkan Kandang

Selain itu, pemilik harus turut memperhatikan cara pembersihan kandangnya. Ketika memelihara hewan, tentunya perlu menyediakan tempat dan lingkungan yang bersih supaya nyaman untuk ditinggali. 

Burung juga cenderung lebih rentan terhadap penyakit, sehingga bisa menyebabkannya kurang fit. Oleh karenanya, perlu memastikan kebersihannya. Sebaiknya dilakukan dua hari sekali membersihkannya, karena kandang burung cenderung lebih cepat kotor karena kotoran atau dari sisa makanannya. 

Selain itu, bisa menyemprotkan atau sterilisasi kandang dengan obat kutu sebulan sekali agar terhindar gangguan parasit yang membahayakan burung.

4. Memberikan Makan

Di alam liar, burung cucak keling adalah hewan pemakan segalanya. Baik itu buah-buahan, biji-bijian, bunga dan serangga kecil sekali pun. Serangga yang dimakan bisa berupa ulat, jangkrik, kroto atau serangga sejenis lainnya.

Pemilik bisa memberikan buah pisang kepok atau pepaya. Alternatif lainnya, dapat memberikan voer yang ditaruh dalam sangkarnya, jika bisa voer kasar seperti fancy gold yang hijau (rumput laut). Untuk tambahan makanannya, pemilik dapat memberikan kroto atau jangkrik. Jangan berlebihan, sewajarnya saja.

Mitos Burung Cucak Keling

Mitos Burung Cucak Keling

Burung satu ini juga memiliki beberapa mitos. Namun, hal tersebut belum tentu akan kebenarannya. Beberapa masyarakat terdahulu ada yang mempercayai akan mitos tersebut dan ada yang tidak.

Adapun beberapa mitos mengenai burung satu ini, ada yang terdengar negatif namun ada juga sisi positifnya. Mari lihat lebih jelasnya sebagai berikut:

  • Pertanda Keburukan. Dulu, jika melihat burung satu ini hinggap di atap rumah atau pekarangan, disebut membawa tanda keburukan. Ketika belum banyak yang memelihara burung cucak keling, penduduk sekitar akan mengusirnya supaya tidak berada di kawasan tersebut. Namun kini, yang terjadi sebaliknya.
  • Persembahan Ilmu Hitam. Banyak orang yang mengatakan bahwa burung cucak keling merupakan persembahan untuk ilmu hitam, sama halnya dengan burung gagak hitam. Apalagi perawakannya yang berwarna hitam dengan mata tajam merah menyala semakin memperkuat akan asumsi tersebut.
  • Pembawa berita kematian. Ada beberapa masyarakat yang menyatakan bahwa suara dari burung ini memberikan kabar kematian. Jika terdengar suaranya di sekitar desa, menandakan ada seseorang yang meninggal di area tersebut. Namun, sekarang justru pecinta burung memeliharanya karena menghasilkan suara indah.
  • Pembawa keberuntungan. Mitos lainnya, cucak keling merupakan burung yang membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Seseorang yang tinggal di desa daerah Jawa menyatakan, usahanya semakin lancar dan berkembang setelah memelihara burung ini selama kurang lebih 3 tahun. Oleh karenanya, dianggap sebagai pembawa rejeki.

Itulah beberapa hal mengenai burung cucak keling yang telah disebutkan diatas. Mulai dari karakteristik, habitat asli, makanan, cara perawatannya hingga mitos mengenai burung tersebut. Untuk seputar mitos, jangan terlalu mempercayainya, karena belum tentu akan kebenarannya. Peliharalah jika memang menyukai dan memiliki komitmen untuk merawatnya.

Leave a Comment