Burung Cucak Rowo: Habitat, Jenis, Perbedaan Kelamin, dan Status Konservasi

Burung cucak rowo adalah burung terkenal dengan suara nyaringnya dalam negara ini. Cucak rowo bahkan telah dipopulerkan dalam pelbagai media, khususnya lagu cucak rowo yang sudah populer sejak dulu.

Disamping dari kepopulerannya, sangat disayangkan apabila mendengar kabar populasinya semakin kian menurun. Sebagai bentuk kepedulian terhadap cucak rowo, berikut informasi lengkap mengenai sang burung nyaring yang legendaris itu.

Burung Cucak Rowo

Cucak rowo adalah sejenis burung kicau yang kerap dijadikan peliharaan. Burung ini termasuk dalam keluarga Merbah, atau bahasa ilmiahnya Pycnonotidae. Sesuai demikian, nama Ilmiah dari cucak rowo yaitu Pycnonotidae zeylanicus.

Nama latin menarik tersebut diberikan oleh seorang naturalis asal Jerman pada tahun 1789, yaitu Johann Friedrich Gmelin. Selain istilah ilmiahnya, cucak rowo diberikan berbagai julukan seperti cucakrawa, cangkurawah, dan barau-barau.

Mengingat suara melengkingnya, cucak rowo tentu merupakan bagian dari ordo Passeriformes. Ordo ini meliputi pelbagai burung-burung bersuara kicau yang identik, serta paras yang dominasinya berukuran mini.

Perihal identik, cucak rowo juga mendapat julukan straw-headed bulbuls. Julukan tersebut dikarenakan bulu kepala cucak rowo memiliki kemiripan dengan tumpukan jerami. Sedangkan bulbuls, diberikan sesuai famili Pycnonotidae.

Habitat Burung Cucak Rowo

Ada alasan mengapa cucak rowo dianggap unik. Hal tersebut dikarenakan habitat kesukaannya yaitu di rawa-rawa. Cucak rowo juga sering berhinggap di balik daun-daun pohon pada sekitar tepi sungai.

Berdasarkan persebarannya, cucak rowo memilih hutan dengan jenis pohon beringin sebagai tempat tinggalnya. Habitat ini dipastikan kaya akan pelbagai serangga dan buah-buahan untuk menjadi pangan cucak rowo selama bertahan hidup.

Sesuai dengan pelbagai jenisnya, cucak rowo tersebar hingga ke semenanjung Malaysia. Cucak rowo tidak memandang ketinggian dataran, bahkan ada varian yang berhabitat di dataran dengan ketinggian 800 meter dari permukaan laut.

Selain Malaysia, habitat cucak rowo juga dapat ditemukan di negara lain seperti Brunei, Myanmar, hingga Thailand. Sayangnya, total cucak rowo di Thailand kian menurun hingga hampir dianggap punah.

Jenis Burung Cucak Rowo

Sebagai bagian merbah, cucak rowo memiliki pelbagai jenis serta keunikan dan tampilan berbeda-beda. Adapun hal tersebut dikarenakan penyebarannya yang terjadi secara alami, atau campur tangan manusia.

Adapun jenis-jenis cucak rowo lainnya dari anggota suku merbah yakni sebagai berikut:

1. Cucak Kuning

Memiliki julukan kutilang emas atau tempuruk kunyit, jenis cucak-cucakan ini dikenal akan warna merah pada area lehernya. Merbah ini memiliki nama ilmiah Pycnonotus melanicterus, serta nama barat Black-crested bulbul.

Meski terkenal akan area merah pada sekitar leher, cucak kuning tertentu juga ada yang memiliki warna kuning di lehernya. Karena demikian, cucak kuning dibagi menjadi dua, yaitu Pycnonotus dispar (merah), dan Pycnonotus montis (kuning).

2. Cucak Kutilang

Jenis cucak-cucakan selanjutnya yaitu cucak kutilang. Merbah ini memiliki nama ilmiah Pycnonotus aurigaster karena bulu di area bokongnya yang berwarna jingga. Selain itu, cucak kutilang memiliki nama barat Sooty-headed bulbul.

Cucak kutilang memiliki dominasi warna bulu putih, dengan hitam di sekitar area kepala, dan coklat di area sayap. Burung tersebut sering ditemukan saat di pagi hari pada tempat publik.

3. Cucak Gunung

Memiliki julukan burung wilis, cucak gunung dikenal unik akan bintik-bintik di kepalanya. Karena tampilan tersebut, merbah ini memiliki nama barat Orange-spotted bulbul. Sedangkan itu, nama ilmiahnya yaitu Pycnonotus bimaculatus.

Selain keidentikannya, cucak gunung juga identik akan warna kehijauan pada hampir sekujur tubuhnya. Jenis cucak ini lebih memilih untuk tinggal dan bermain di pinggiran hutan yang terbuka.

4. Merbah Cerukcuk

Cerukcuk adalah salah satu jenis cucak-cucakan yang dikenal dengan jambulnya yang kehitaman. Cucak yang satu ini memiliki nama ilmiah Pycnonotus goiavier, dan julukan barat Yellow-vented bulbul.

Selain mahkotanya, merbah cerukcuk dikenal dengan warna kekuningan pada area pantatnya. Warna coklat masih mendominasi area burung tersebut, dengan putih di sekujur perutnya. Jenis cucak cerukcuk umumnya tinggal di semak belukar dan pohon

5. Merbah Belukar

Berikutnya, ada jenis merbah belukar yang diberi nama Olive-winged bulbul berdasarkan warna pada bulu sayapnya. Jenis merbah ini cukup unik, karena warna irisnya yang terbilang kontras dengan warna bulunya yaitu merah merekah.

Perihal habitatnya, burung yang mengantongi nama ilmiah Pycnonotus plumosus tersebut memilih hutan lebat sebagai tempat tinggal. Disanalah merbah belukar mencari makanan, dan berteduh di bawah beringin.

6. Empuloh Janggut

Dikenal sebagai cucak jenggot, empuloh janggut merupakan saudara dari cucak rowo. Berbeda dengan merbah lainnya yang memiliki genus Pycnonotus, burung ini diberi nama ilmiah Alophoixus bres, serta nama barat Grey-cheeked bulbul.

Penamaan tersebut dikarenakan warna abu-abu pada sekitar leher burungnya. Perihal habitat, empuloh janggut umumnya tinggal di area hutan lebat atau semak-semak menjulang.

7. Merbah Corok-Corok

Terakhir, ada jenis merbah corok-corok yang memilih untuk mengonsumsi buah-buahan secara eksklusif. Memiliki nama ilmiah Pycnonotus simplex, jenis merbah ini tersebar di seluruh daerah Indonesia kecuali Maluku dan Papua.

Secara tampilan, merbah ini memiliki warna kecoklatan dengan putih di sekujur tenggorokan hingga perut. Merbah corok-corok dapat hidup berdampingan bersama jenis cucak-cucakan lainnya.

Perbedaan Cucak Rowo Jantan dan Betina

Agar dapat menebak jenis kelamin, ada pelbagai faktor yang dapat memisahkan kedua kelamin burung. Adapun dari berbagai perbedaan umum yang diamati adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan Fisik

Mengenai fisik, cucak rowo memiliki panjang total sebesar 28 cm, dengan ukuran ekor 6 cm. Terdapat warna hitam legam pada area sekitar matanya, dan warna bak lumut di sayapnya.

Mengingat banyaknya jenis burung cucak rowo, perbedaan fisik kedua kelamin yang signifikan adalah fisiknya. Ekor pada burung jantan terbukti lebih panjang, dan paras kepalanya lebih mendekati bulat. Tidak hanya itu, cucak rowo jantan berbadan tegap dan terlihat energetik.

2. Perbedaan Sifat

Untuk memikat lawan jenis, cucak rowo jantan dikenal lebih agresif dalam merayu. Cucak rowo jantan terlihat akan mengepakkan sayapnya, serta berdiri kokoh seolah-olah terlihat berani di hadapan burung betina.

Berbeda dengan jantan, cucak rowo betina dikenal lebih lembut dan pendiam. Apabila satu tempat dengan burung jantan, burung betina akan terlihat membuka paruhnya. Kepala burung betina juga dapat terlihat seperti menunduk.

3. Perbedaan Suara

Seperti yang diketahui, suara agresif dan nyaring sudah merupakan ciri khas burung jantan. Sedangkan, cucak rowo betina bersuara dengan tekanan lebih dalam, dan terkesan mengikuti suara jantan saat berhadapan.

Namun perlu diingat, jika setiap burung tentu memiliki nada dan kekuatan suara yang berbeda. Perbedaan dari perilaku masih jauh lebih baik dijadikan sebagai patokan untuk membedakan jenis kelamin burung.

Status Konservasi Burung Cucak Rowo

Sejak kepopulerannya, cucak rowo kerap diperjualbelikan hingga populasinya menurun. Penurunan terbesar terjadi pada tahun 80an dimana cucak rowo diburu dan diincar karena kepopulerannya.

Menurut status konservasi, cucak rowo berada pada level rentan. Sebagian jenis cucak rowo lainnya bahkan berstatus punah, khususnya yang berada di pegunungan Jawa Barat. Cucak rowo naasnya lebih mudah ditemukan di kandang daripada asalnya.

Untuk mengatasinya, pemerintah telah melakukan larangan untuk menjual cucak rowo. Hal tersebut tertulis pada Peraturan Pemerintah perihal jenis tumbuhan dan satwa dilindungi tahun 2018.

Sekian ringkasan perihal cucak rowo, sang burung beken dikenal akan kenyaringannya. Mengingat populasi burung cucak rowo yang semakin menurun, ada baiknya burung tersebut dijaga kelestariannya agar tidak menjadi tinggal kenangan.

Leave a Comment