Burung Trucukan: Habitat, Perbedaan Kelamin, Harga, dan Makanannya

Merbah cerukcuk, erocokan, jogjog, atau cica menjadi sebutan lain dari burung trucukan di kalangan masyarakat. Satwa dari keluarga Pycnonotidae ini sangat digemari, karenanya banyak dijadikan sebagai peliharaan. Tak hanya sebagai hiasan, trucukan turut biasa digunakan sebagai burung kicauan.

Walaupun sudah banyak dipelihara, namun tak jarang yang masih bingung mengenai trucukan. Misal kehidupan trucukan sendiri, apa saja jenis burung tersebut, hingga bagaimana membedakan jenis kelaminnya. Karena itulah, artikel ini telah merangkum semua informasinya.

Habitat dan Sarang Burung Trucukan

Habitat dan Sarang Burung Trucukan
© singaporebirds.com

Daerah terbuka, kebun, semak belukar, sampai hutan sekunder menjadi kawasan paling disenangi trucukan. Namun kadang kala sarang dibangunnya pada rumah-rumah warga. Di habitatnya aslinya, trucukan akan tinggal berkelompok dalam 1 ragam sama ataupun berbeda.

Trucukan anakan biasa tidur secara kelompokan pada ranting perdu atau pohon kecil. Aktivitas pencarian makanan pun dilakukan berkoloni untuk mencari hewan kecil lain atau ulat. Tetapi jenis ini akan membutuhkan waktu relatif lebih panjang saat menemukan pakan di permukaan tanah.

Sarang yang dibangun burung ini berbentuk layaknya cawan bulat dan kuat. Penempatannya biasa berada pada wilayah perdu, sekitar pinggiran atau sentral lahan tani. Terkadang juga terdapat pada sela ranting kecil cabang pohon bagian ujung.

Susunan petarangan diciptakan dari sisa rumput, serpihan tanaman, serat pohon, maupun tangkai daun. Sementara pada bagian luarnya diberi serpihan rumput lebar atau daun bambu. Sering kali sarang ini diletakkan sekitaran tanah.

Selain bahan di atas, trucukan juga biasa menciptakan rumah dari benda lainnya. Contohnya seperti tali, cuilan kertas, sisa plastik, atau bahkan sarangnya bisa saja ditempatkan pada sela buah pisang. Penciptaan petarangan umumnya dilakukan selama satu minggu oleh sang betina dan pejantan.

Harga Burung Trucukan

Kualitas kicau yang cenderung rendah dibandingkan jenis burung lainnya membuatnya dijadikan sebagai pancingan saja. Karenanya jika membahas mengenai harga, sebetulnya trucukan tak semahal burung kicau lainnya bahkan bisa dikatakan murah. Jadi trucukan laris di pasaran meskipun kicauannya tak begitu bagus.

Walau demikian, tetap banyak yang ingin memelihara burung ini di rumah sebab harganya terjangkau dan perawatannya mudah. Umumnya trucukan dewasa pikatan dijual dengan harga sebesar Rp35.000, sementara untuk anakannya diperjual belikan seharga Rp25.000 saja.

Sedangkan harga lain diterapkan pada trucukan yang dijinakkan yaitu sekitar Rp 150.000 untuk setiap ekornya. Burung berjenis kelamin jantan pemula dijual dengan harga Rp50.000 per ekor. Khusus untuk burung albino atau berwarna putih dihargai sebesar Rp 75.000 setiap ekornya.

Perbedaan Burung Trucukan Jantan dan Betina

Perbedaan Burung Trucukan Jantan dan Betina

Kerap kali saat ingin membeli atau menangkap burung, orang dibingungkan apa jenis kelaminnya. Untuk itu, di bawah akan diuraikan apa saja beda jenis kelamin trucukan. Meskipun fisiknya serupa, namun terdapat beberapa hal berbeda, yaitu:

1. Postur Tubuh

Untuk trucukan jantan umumnya berpostur tubuh relatif agak panjang, berekor panjang, serta cara berdirinya seakan tegap dan gagah. Sementara pada betina punya badan relatif mungil.

Tetapi, tubuh burung besar dan kecil tak selalu dapat menentukan jenis kelaminnya. Perlu ada ciri atau indikator lain untuk menentukan jenis kelamin.

2. Kepala

Ada kira-kira 3 helai rambut berwarna hitam gelap di bagian kepala pejantan. Namun hal ini tidak begitu saja dapat ditemukan pada burung trucukan jenis betina.

Ketika berkicau, terlihat bahwa jambul trucukan akan menjadi berdiri. Sementara pada betinanya ini tidak terjadi, bahkan jambul di betina juga jauh kecil dan tak kerap tegak apalagi saat berkicau.

3. Ekor

Trucukan jantan punya bentuk ekor panjang daripada sang betina. Tetapi untuk bentuk ekor yang menyerupai V tidak menjadi pertanda jenis kelamin. Melainkan ini menjadi tanda jika kondisinya baik.

4. Bulu

Ukuran bulu jantan jauh semakin panjang dari betina di bagian sekitar telinga. Sementara bulu di dadanya burung jantan cenderung menunjukkan warna gelap. Sebaliknya, bulu dada di betinanya menjadi lebih terang.

5. Kicauan

Betina burung trucukan memiliki suara relatif monoton. Sementara volume keras dan lantang serta kicau bervariasi dimiliki oleh jenis kelamin jantan trucukan.

Makanan Burung Trucukan

anakan burung trucukan
© depositphotos.com

Berbagai macam jenis pakan bisa saja diberikan, selain daripada serangga kecil. Meski demikian, semua jenisnya tetap mudah ditemui, misalnya seperti buah yang lunak. Langsung saja berikut beberapa makanan favorit burung ini, yakni:

1. Buah dan Sayuran

Ialah makan favorit pertama trucukan, selain itu buah juga dianggap menjadi makanan penjaga stamina maupun kondisi tubuh burung. Adapun karakteristik buah paling disenangi yakni buah dengan berdaging lembek. Contohnya pepaya, pisang, serta mangga.

Tak hanya hal itu, burung trucukan pun menggemari sayur. Dengan ini dipercaya dapat meningkatkan kualitas suara ropel dan kicauannya. Oleh karenanya, jenis sayuran terbaik untuk dikasih dan rekomendasinya adalah gambas atau oyong.

2. Serangga

Sebagaimana halnya burung pada kebanyakan, trucukan juga menyukai serangga. Tetapi lebih baik bila memberikan serangga berbentuk utuh kepada burung supaya hasil suaranya jauh lebih merdu dan menggelegar. Kedua pakan tersebut merupakan makanan yang perlu diberikan terhadap burung setiap harinya.

3. Voer

Istilah ini digunakan sebagai penyebutan pakan tidak basah. Pakan semacam ini sungguh cocok diberikan jika diri sibuk hingga tak sempat melakukan perawatan terhadap peliharaan. Walau begitu, trucukan juga tetap akan menyukainya.

Berikan voer dengan kandungan terbaik dan protein tinggi, yaitu dengan komponen yang terdapat pada pelet lele maupun ayam. Tapi alangkah baiknya jika voer diolah sedemikian rupa bercampur bahan lainnya. Misalnya campuran tepung kacang kedelai dan rebusan kuning telur.

Rekomendasi Jenis Burung Trucukan Peliharaan

Khusus para pecinta burung yang ingin menjadikan trucukan sebagai peliharaan, boleh melihat informasi di bawah.  Sebabnya jenis ini dinilai paling pantas jika dipelihara dan bila dikembangkan bisa menghasilkan. Berikut rekomendasinya:

1. Cucak Gunung

Istilah lain atau dikatakan julukan dari burung bersuku Pycnonotidae ini, cucak wilis. Cucak gunung umumnya berada pada wilayah sekitar Jawa dan Sumatera. Ciri yang paling menonjol dari jenis ini adalah dada sampai punggung warnanya putih, sedangkan bawah matanya kecoklatan.

2. Merbah Belukar

Berikutnya untuk jenis ini amat cocok bila dipakai sebagai masteran. Merbah belukar atau kapas tembak biasanya ada di daerah rendah wilayah Kalimantan, Jawa, Sumatera. Ciri paling kentara yaitu tubuhnya berwarna abu kecoklatan, sayap warnanya zaitun, juga mata kemerahan.

3. Cucak Jenggot

Sebutan lainnya juga biasa disematkan pada jenis ini, yaitu tokek berjenggot. Hal tersebut dikarenakan adanya bulu putih di bawah paruhnya, jadi rupanya bak jenggot. Cucak Jenggot juga sering kali dimanfaatkan sebagai masteran sebab mempunyai kicauan cantik.

4. Cucak Kutilang

Terakhir terdapat jenis yang sungguh menarik sehingga banyak digemari karena penampilan cantiknya serta lucu suaranya. Cucak kutilang mempunyai dahi, topi, serta lambang hitam. Namun di balik tubuhnya mempunyai warna jingga.

Informasi di atas wajib sekali dipahami sebelum pelihara burung trucukan di rumah. Selain dimanfaatkan sebagai burung kicau ataupun pancingan, trucukan juga sangat bisa dipelihara karena alasan lain. Penampilannya cantiknya dengan warna bulu bervariatif akan sangat indah jika menjadi peliharaan.

Leave a Comment