Burung Trulek Jawa: Ciri-ciri, Habitat, Populasi, dan Makanannya

Mungkin tidak semua orang pernah mendengar mengenai Burung Trulek Jawa, seiring dengan keberadaan burung satu ini yang semakin langka di alam bebas. Jenis burung satu ini sering kali dihubungkan dengan hal-hal yang berbau misterius dan mistis.

Terutama di Pulau Jawa yang merupakan daerah endemiknya, pada beberapa daerah burung jenis ini dianggap sebagai burung keramat. Seperti, di Kabupaten Lamongan di mana burung ini menjadi hewan keramat yang tidak boleh diganggu atau kehadiran merupakan sebuah pertanda.

Namun, walaupun pada beberapa daerah hewan ini dianggap keramat dan sangat dijaga, hal tersebut tidak bisa menghindarkan burung Trulek Jawa dari resiko kepunahan. Bahkan, pada tahun 1994, burung jenis ini sempat dinyatakan punah.

Mengenal Burung Trulek Jawa

Burung Trulek Jawa
© Joël Chassin

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak banyak orang yang pernah mendengar nama burung satu ini. Karena selain keberadaannya yang mulai langka, juga kesan mistis yang ada dibalik tampilan burung jenis ini.

Karena itu, sebelum menguak misteri dibaliknya, akan dibahas terlebih dahulu pengenalan mengenai burung Trulek Jawa. Secara kategorisasi ilmiah, burung ini merupakan famili dari Charadriidae yang masuk ke dalam genus Vanellus.

Secara umum, spesies dan nama ilmiah dari burung ini adalah Vanellus Macropterus. Seperti yang sempat disebutkan pula sebelumnya, Pulau Jawa merupakan daerah endemik dari burung satu ini.

Itu artinya burung ini hanya bisa ditemukan di Pulau Jawa saja dan juga sekitarnya. Burung ini tidak bermigrasi dan memang hanya bisa hidup di daerah Pulau Jawa. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab kepunahan spesies ini.

Mengingat, bahwa Pulau Jawa merupakan Pulau yang paling padat penduduknya di Indonesia. Jadi, habitat asli dari spesies ini semakin tergusur digantikan oleh perumahan penduduk. Namun, pada beberapa daerah burung ini sangatlah dilindungi di Pulau Jawa.

Bahkan diberi habitat khusus yang mana tidak boleh diganggu. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan masyarakat yang masih mempercayai. Bahwa Burung Trulek Jawa berhubungan dengan kekuatan mistis dan alam.

Ciri-Ciri dari Burung Trulek Jawa

Ciri-Ciri dari Burung Trulek Jawa
© Australian.museum

Spesies burung satu ini bukanlah burung biasa, secara tampilan burung ini berbeda dengan kebanyakan jenis burung lainnya. Trulek Jawa memiliki ciri tampilan yang unik yang membuat tampilannya sangat istimewa. Berikut adalah berbagai ciri-ciri dari Burung Trulek Jawa yang membuatnya tampil sangat cantik, unik, dan istimewa:

1. Warna Tubuh

Spesies burung ini umumnya memiliki berbagai macam warna di tubuhnya. Namun, kebanyakan warnanya adalah warna-warna gelap yang menyesuaikan dengan lingkungannya. Seperti, pada bagian dada dan punggung Trulek Jawa yang biasanya berwarna cokelat.

Namun, pada bagian perut burung ini biasanya berwarna hitam dan putih di bagian tunggingnya. Bagian kepala sampai leher biasanya berwarna hitam atau cokelat.

Kombinasi banyak warna pada tubuh burung ini menjadi daya tarik utama dan membuat tampilan burung ini semakin indah.

2. Ekor yang Indah

Tidak hanya tubuh yang penuh warna berbeda, bagian ekor trulek jawa juga terlihat sangat indah. Ekor burung ini kebanyakan berwarna terang seperti warna putih, putih gading, atau agak kekuningan.

Pada bagian ekor terdapat garis lebar di bagian belakang yang ditarik sampai ke bagian depan. Karena memiliki bagian ekor yang lebar, bulu pada bagian ekor biasanya akan ikut bergerak dan melambai ketika trulek jawa bergerak.

3. Sayap Trulek Jawa

Sayap trulek jawa menjadi daya tarik keindahan tersendiri dari burung ini. Bulu-bulu sayap burung ini berwarna hitam legam dan berbentuk langsing dan runcing membuatnya terlihat elegan.

Bahkan, sebagian masyarakat di Pulau Jawa meyakini bahwa sayap dari burung ini adalah penjelmaan dari keris. Hal itulah salah satu alasan mengapa hewan ini dianggap sebagai hewan yang berhubungan dengan dunia mistis oleh sebagian masyarakat Jawa.

4. Gelambir Unik pada Bagian Paruh

Adanya gelambir adalah ciri yang paling khas dari Trulek Jawa. Gelambir ini berada di atas paruh biasanya berwarna kekuningan atau putih yang bersih. Untuk fungsi fisiologisnya, gelambir ini sepertinya memiliki fungsi untuk melindungi daerah paruh burung yang lebih rapuh.

Namun, belum ada keterangan atau penelitian jelas mengenai fungsi dari gelambir ini. Namun, keberadaannya membuat tampilan dari Trulek Jawa semakin khas dan juga unik.

5. Taji Hitam pada Bagian Lengkung

Seperti yang disebutkan sebelumnya, sayap merupakan bagian yang paling menarik perhatian dari trulek jawa. Selain bentuknya yang dianggap menyerupai keris, terdapat taji berwarna hitam di bagian bawah lengkung sayap burung jenis ini.

Sama seperti bagian gelambir, belum ada informasi lebih lanjut mengenai fungsi dari taji yang ada bagian sayap ini atau pengaruhnya ketika burung sedang terbang. Namun, tidak bisa disangkal ciri khusus ini membuat tampilan burung lebih menarik.

Tampilan unik dan cantik dari burung ini memang sangat menarik. Banyak orang yang menghubungkan ciri khusus pada burung ini dengan hal-hal mistis. Akhirnya, dapat melindungi burung tersebut karena dianggap sebagai hewan keramat.

Namun, hal ini bagi mata berpisau dua. Untuk sebagian orang kecantikan burung ini sangat menarik. Sehingga sebagian orang yang akhirnya mengincar burung ini sebagai hewan peliharaan atau sebagai koleksi.

Habitat Asli Burung Trulek Jawa

Gambar anakan burung trulek

Trulek Jawa memang hewan endemik dari Pulau Jawa, namun bukan berarti hewan ini bisa hidup begitu saja di setiap sudut pulau ini. Burung jenis ini memiliki spesifikasi khusus mengenai tempat tinggalnya.

Secara alami, habitat asli dari Burung Trulek Jawa adalah lahan basah atau di sekitar daerah berair seperti (rawa, tepi sungai, dan muara sungai) akan tetapi tidak menyukai air.

Trulek Jawa kerap ditemukan di padang rumput atau lahan yang biasanya kering namun pada masa musim penghujan atau pada musim banjir.

Penyebab Menurunnya Populasi Trulek Jawa

Penyebab Menurunnya Populasi Trulek Jawa

Seperti yang disebutkan sebelumnya, pada tahun 1994 spesies ini sempat dianggap sudah punah keberadaannya. Namun ternyata pada tahun 2001, burung ini kembali muncul terutama di daerah Lamongan dan Lumajang.

Namun, walaupun belum punah jumlah burung ini alam bebas sangatlah sedikit. Berikut adalah berbagai penyebab yang membuat populasi trulek Jawa semakin menurun.

1. Meningkatnya Perburuan Liar pada Trulek Jawa

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kecantikan dan keunikan burung ini memang bagai pisau bermata dua. Sebagian orang menjaga dan mengkeramatkan, namun sebagian lagi ingin menangkap dan memeliharanya.

Perburuan liar terhadap Trulek Jawa pun semakin meningkat. Walaupun, sudah ada perlindungan dari masyarakat dan pemerintah. Namun, tidak bisa menghentikan minat terhadap burung cantik ini.

2. Berkurangnya Lahan Basah Untuk Habitat

Seperti yang diketahui, Pulau Jawa adalah pulau paling padat penduduknya di Indonesia. Semakin jarang ditemukan lahan basah yang ideal sebagai habitat burung Trulek Jawa. Hal ini menjadi penyebab terbesar burung jenis ini semakin langka dan sulit untuk ditemukan.

Karena banyaknya lahan basah dan rawa yang ditimbun kemudian dijadikan perumahan baru oleh para penduduk. Sebagian lahan basah yang masih tersisa sudah rusak kualitasnya, hal ini menyebabkan habitatnya tidak ideal untuk Trulek Jawa.

Makanan Burung Trulek

Jika Anda memelihara atau menemukan burung trulek, inilah makanannya:

  • Siput
  • Cacing
  • Larva serangga
  • Kumbang air
  • Biji-bijian tumbuhan air

Itulah berbagai informasi mengenai burung Trulek Jawa. Terlepas dari anggapan mistis yang dikaitkan dengan burung ini, Trulek Jawa merupakan hewan yang harus dilindungi dan dijaga kelestariannya.

Leave a Comment